Langsung ke konten utama

KIRANA PRADIPTA-STUDI KASUS MANAJEMEN PEMASARAN

Lingkungan Pemasaran 4

Restoran Manna: Restoran Komunitas Populer di Rumah Sakit Advent Castle Rock.

 

Layanan komunitas yang disediakan rumah sakit adalah Garden of Eatina, komunitas terbesar di Colorado. Dalam lingkungan rumah sakit, konsep restoran baru direncanakan oleh Chef Dan Skay, lulusan Culinary Institute of America, yang merasa bahwa restoran harus melayani masyarakat, bukan hanya staf rumah sakit dan pengunjung pasien.

Manna Restaurant dirancang untuk menjadi tujuan, restoran dengan layanan lengkap lengkap dengan layanan berorientasi pelanggan. Tidak seperti banyak restoran, Manna menawarkan kelas memasak masyarakat untuk mendorong persiapan makanan sehat.

Kekhawatiran untuk layanan cepat dan makanan staf dipenuhi dengan penambahan c-store (Pasar Manna) yang menjual kopi barista, barang-barang kebutuhan sehari-hari, salad bar, dan menyajikan makanan panas. Selain Pasar Manna, restoran ini menggabungkan layanan panggilan ke depan untuk makanan siap saji, yang disebut Manna on the Move, dan layanan makanan pasien yang disebut Bedside Manna.

Menggabungkan layanan kamar pasien dan dapur restoran memungkinkan Manna meminimalkan jumlah peralatan yang dibutuhkan dibandingkan dengan kafetaria normal dengan area produksi terpisah. Jalur dan jendela pameran terpisah untuk layanan kamar dan restoran memungkinkan pengiriman makanan yang lancar, sekali lagi dengan mempertimbangkan kebutuhan pelanggan.

Lingkungan pemasaran perusahaan terdiri dari pelaku dan kekuatan luar yang memengaruhi kemampuan perusahaan untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang sukses dengan pelanggan sasarannya. Manajer yang mempraktikkan pemasaran akan menjadi pelacak tren dan pencari peluang. Pemasar yang baik memiliki dua bakat khusus. Mereka memiliki metode yang disiplin — pemasaran intelijen — untuk mengumpulkan informasi tentang lingkungan pemasaran. Mereka juga menghabiskan lebih banyak waktu di lingkungan pelanggan dan pesaing.

Lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro terdiri dari faktor-faktor yang dekat dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pelanggannya, perusahaan itu sendiri, perusahaan saluran pemasaran, pasar pelanggan, dan masyarakat luas.


STUDI KASUS: PKU DE CAFÉ, HOSPITAL CAFÉ ONLINE PETAMA DI SOLO

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta meluncurkan fasilitas layanan PKU de Café. Fasilitas tersebut dilaunching bertepatan dengan milad ke-94 RS PKU Muhammadiyah Surakarta. PKU de Café merupakan Hospital Café Online yang melayani pemesanan makanan bagi penunggu pasien rawat inap atau pasien yang sedang berada di lingkungan Rumah Sakit. Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Penunjang Medis RS PKU dr. Arief Budiman, M.Si.Med, Sp.B menyampaikan jika pemesanan makanan PKU de Café dapat dilakukan melalui barcode yang terpasang di semua area pelayanan rumah sakit tanpa harus melalui perawat atau keluar dari lingkungan Rumah Sakit.


ANALISIS LINGKUNGAN

A.  Lingkungan Mikro

·  Perusahaan:  Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta meluncurkan fasilitas baru bagi pengunjung Rumah Sakit dengan menyediakan layanan café online yang diberi nama PKU de Café. Dengan adanya fasilitas layanan ini diharapkan pasien maupun penunggu memperoleh kemudahan untuk memesan makanan. Selain lebih mudah juga dipastikan lebih higienis.

·    Pemasok: Pemasok berperan penting dalam menyediakan bahan baku yang nantinya akan diolah menjadi produk makanan dan minuman. Dalam menentukan pemasok, perlu mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya yaitu kualitas bahan baku, harga, track record pemasok, kebijakan pengembalian produk, dan sebagainya.

·    Perantara: Distributor berperan penting dalam menjual produk agar dapat terdistribusikan secara luas. Dalam hal ini, PKU de Café dapat bekerja sama penyedia layanan delivery yang dapat memasarkan produknya dengan jangkauan yang lebih luas.

·    Pelanggan: Target utama yang menjadi pelanggan PKU de Café yaitu pengunjung Rumah Sakit, baik itu pasien, penunggu, karyawan, atau tamu. Dengan sistem pemesanan online melalui scan barcode, akan memudahkan pengunjung Rumah Sakit dalam memesan makanan dengan efektif dan efisien karena tidak perlu menungggu lama.

·   Pesaing: Meskipun menjadi hospital café online pertama di Solo, tidak menutup kemungkinan bahwa café ini akan menghadapi banyak pesaing di bidang food and beverage. Pesaing café ini justru berasal dari kantin dan restoran di luar rumah sakit, yang juga menawakan layanan pemesanan online melalui Gofood, Grabfood, atau Shopeefood.

B.  Lingkungan Makro

·  Demografi: Demografi pada dasarnya adalah kajian tentang populasi manusia yang dinilai berdasarkan lokasi, umur, pekerjaan, kepadatan, jenis kelamin, dan berbagai statistik lainnya.

·  Ekonomi: Lingkungan pemasaran ekonomi akan mempengaruhi faktor daya beli dan pola pembelanjaan dari konsumen. Daya beli konsumen berpatokan pada pendapatan, harga, tabungan, dan kredit pada waktu yang saat itu sedang terjadi.

·    Teknologi: Lingkungan pemasaran teknologi terdiri dari berbagai kekuatan yang mempengaruhi teknologi terkini dan menciptakan produk dan berbagai peluang pasar baru.

·  Politik: Lingkungan pemasaran politik ini terdiri atas Undang-Undang, instansi pemerintah, kelompok penekan yang berpengaruh, dan batasan pribadi atau organisasi dalam suatu masyarakat.

·  Budaya: Lingkungan pemasaran budaya terdiri dari lembaga dan kekuatan lain yang mampu mempengaruhi nilai dasar, persepsi, preferensi, dan perilaku masyarakat setempat.


NILAI PELANGGAN

Nilai pelanggan atau customer value adalah tolak ukur pelanggan yang memberikan penilaian terhadap bisnis, baik dari sisi pelayanan, kualitas produk/jasa, ataupun kemudahan mereka untuk mendapatkan produk tersebut.

Adapun manfaat nilai pelanggan bagi bisnis, yaitu meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan loyalitas pelanggan, menghasilkan pendapatan bisnis, menciptakan reputasi yang baik, membantu mengembangkan strategi marketing, membantu memperbaiki kualitas layanan, dan menghindari kehilangan pelanggan (churn rate).

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi nilai pelanggan, yaitu kualitas dan harga produk, layanan pelanggan, penawaran produk (promo), hingga citra perusahaan. Dengan memperhatikan semua faktor ini, PKU de café dapat lebih memahami bagaimana memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan untuk meningkatkan nilai tersebut secara keseluruhan.


STRATEGI PRODUK

Menurut Kotler (2002: 52) bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi kebutuhan, produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan gagasan.

Strategi produk atau product strategy adalah rencana yang mengidentifikasi maksud dan tujuan suatu produk kemudian menjelaskan visi untuk mencapai tujuan tersebut. Ini membantu menghubungkan visi proyek dengan metode aktual yang digunakan untuk mengimplementasikannya.

Menurut Kotler dan Keller (2009), dengan meningkatkan manfaat produk, pelayanan, staf dan citra yang ditawarkan serta mengurangi satu jenis biaya atau lebih bisa menjadi salah satu cara untuk membangun nilai pelanggan. Strategi yang biasa digunakan dalam membangun nilai pelanggan dikenal dengan istilah generic value strategic, yaitu sebagai berikut:

1.    Memberi manfaat lebih dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan pesaing

2.    Memberi manfaat yang lebih dengan biaya yang sama besar bila dibandingkan pesaing

3.    Memberi manfaat yang sama dengan pesaing dengan biaya lebih rendah

4.    Memberi manfaat yang lebih dan biaya yang lebih besar dibanding pesaing

5.    Memberi manfaat yang rendah dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan pesaing

Berkaitan dengan hal itu, PKU de Café menyediakan makanan dan minuman sehat dan bergizi yang tentunya mengunggulkan prinsip ‘higienis’ untuk memenuhi kebutuhan pengunjung Rumah Sakit. Meskipun harga yang ditawarkan lebih tinggi dari pesaing, namun kualitas yang diberikan tentu lebih baik.

#jasantapeanginangin
#manajemenpemasaran
#stpsahidsurakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Solo Perlu Kembangkan Industri Pariwisata

B3219030 Kirana Pradipta Nariswari  penulis blog ini, aktif sebagai civitas akademika UNS, mahasiswa program studi D3 Usaha Perjalanan Wisata ( http://fib.uns.ac.id/program-studi/usaha-perjalanan-wisata/ ) dari Fakultas Ilmu Budaya ( http://fib.uns.ac.id/ ) Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, om swastiastu, namo budhhaya, salam kebajikan. Salam Budaya!       Kota Solo memiliki sumber daya sosial budaya yang beragam dan bernilai tinggi untuk dikembangkan menjadi industri pariwisata berbasis kekayaan budaya lokal. Oleh karena itu, industri pariwisata di Kota Solo sangat potensial untuk dikembangkan. Demikian inti hasil diskusi publik “Optimalisasi sektor Pariwisata melalui penguatan budaya lokal sebagai strategi menghadapi MEA” yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Budaya, UNS Rabu (24/2) di kampus setempat. Hadir sebagai pembicara adalah pemerhati pariwisata dari UNS Prof. Warto, Fina...
SOLO Kota Budaya Solo merupakan kota penuh nuansa sejarah dan budaya, memilki tradisi Jawa yang dibanggakan masyakatnya. Sebuah tempat yang akan membuat Anda terkesima dengan beragam atraksi warisan budaya Jawa kuno. Paling tidak beberapa hari harus Anda sisihkan untuk menikmati semua sajian wisata yang mengagumkan di sini. Dari menjelajahi kota sambil melihat keraton, mengunjungi pasar tadisional, berbelanja batik dan kerajinan yang berkualitas, melihat atraksi tarian solo yang penuh keagungan, wayang kulit, kuliner yang lezat, dan tentunya berkomunikasi langsung dengan masyarakatnya yang ramah. Kota Solo atau disebut juga  Surakarta  adalah kota kuno yang dibangun Paku Buwana II. Riwayat kota ini tidak bisa lepas dari sejarah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang merupakan penerus Kerajaan Mataram Islam. Surakarta dikenal sebagai salah satu pusat dan inti dari kebudayaan Jawa kuno karena secara tradisional merupakan salah satu pusat politik dan pengembang...

Mie Gacoan: Mie Pedas Viral Nomor 1 di Indonesia, Jadi Incaran Para Pemuda

Mie Gacoan merupakan sebuah merk dagang di bidang food and beverage yang berdiri sejak awal tahun 2016, yaitu restaurant mie pedas nomor 1 di Indonesia  yang menjadi anak perusahaan PT Pesta Pora Abadi. Mengusung konsep resto modern dengan harga yang affordable, kehadiran Mie Gacoan telah mendapatkan apresiasi luar biasa dimana Mie Gacoan hadir untuk melayani puluhan ribu pelanggan setiap bulan nya.  Nama "Mie Gacoan" diambil dari kata "Gaco" yang artinya jagoan / andalan dalam bahasa jawa. Tidak heran jika Mie Gacoan menjadi tempat bersantap favorit bagi masyarakat indonesia, khususnya mahasiswa, pelajar dan keluarga. Dengan mengusung suasana restoran yang atraktif, keren dan lega, dan juga dilengkapi berbagai fasilitas membuat setiap pengunjung makin betah dan selalu ingin kembali lagi. Oleh karena itu, perlu mengedepankan inovasi agar Mie Gacoan tetap relevan dan menjadi pilihan terbaik bagi para customer fanatik. VISI: Menjadi brand F&B retail terbaik dan te...